Kedok Para Figur Publik

>> Minggu, 19 September 2010

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia bagi umat muslim di seluruh dunia. Pada bulan Ramadhan umat muslim berlomba-lomba beramal sholih demi mendapatkan keridhoan dari Yang Maha Kuasa.

Tapi terkadang, kegiatan beribadah seperti ini hanya berlangsung selama bulan Ramadhan saja (ibarat sebuah ritual belaka). Maksudnya orang tersebut hanya mengingat Allah hanya ketika bulan itu saja, selain bulan Ramadhan dia tidak peduli lagi dengan ibadah. Selain itu, ada juga yang beribadah hanya untuk mendapatkan kepopuleran saja atau ingin mendapatkan perhatian dari publik.

Contoh yang sering kita lihat yaitu para selebritis yang ada di negara kita ini. Sebelum bulan Ramadhan mereka lebih suka memakai pakaian yang serba mini, aurat terlihat dimana-mana. Sebagian dari mereka ingin mengikuti mode/busana yang sedang nge-trend saat ini dan tidak ingin dianggap sebagai orang yang kuper (kurang pergaulan) oleh publik. Hal ini tentu sudah sangat jelas sekali kalau mereka itu lebih mementingkan sesuatu yang bahkan diharamkan oleh agama karena memperlihatkan aurat.

Ketika bulan Ramadhan tiba sebagian besar dari para selebritis itu berbondong-bondong merubah penampilan mereka. Dari yang tadinya serba terbuka berubah menjadi lebih tertutup sedikit, ada pula yang sampai memakai jilbab. Alasannya ingin mendekatkan diri kepada Allah. Dari alasan yang mereka berikan dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya selama ini mereka mengetahui kalau mereka itu jauh dari Allah. Kenapa mereka tidak berubah sejak dari dulu?

Dan ketika bulan Ramadhan usai, tidak sedikit dari selebriti-selebriti itu kembali ke jalannya semula, kehidupan yang sekuler dan bahkan sama sekali tidak memperhatikan agama. Seolah-olah mereka menganggap dosa-dosa yang mereka lakukan sebelum Ramadhan telah bersih dengan ibadah yang mereka lakukan di bulan Ramadhan. Dan sekarang mereka membuat dosa-dosa baru untuk dibersihkan di bulan Ramadhan yang akan datang. Apakah hal seperti itu fair dan dibenarkan? Tentu saja tidak.

Bulan Ramadhan lamanya hanya 1 bulan sedangkan sisanya bulan biasa yang jumlahnya mencapai 11 bulan. Itu berarti perbandingan pahala dan dosanya pun besar yaitu 1:11. Bahkan perbandingannya bisa sangat lebih besar dari itu karena semua ibadah yang dilakukan belum tentu diterima oleh Allah. Dan ini hanyalah perhitungan matematis manusia semata, untuk hitungan yang sesungguhnya Wallahu'alam bishawab.

Contoh lainnya (mungkin tidak ada hubungannya dengan bulan Ramadhan) adalah para pejabat, mulai dari atasan sampai bawahan. Ketika akan diadakan pemilihan anggota DPR, coba perhatikan ketika calon anggota tersebut sedang berkampanye! Apa yang mereka lakukan? Bagi-bagi uang dan sembako, lebih memperhatikan rakyat yang golongan menengah kebawah, dan lain sebagainya. Di poster, pamflet, baliho, dan media cetak lainnya terpampang foto calon pejabat tersebut memakai busana muslim. Intinya mereka mengumbar kebaikan dan menunjukkan akhlak baik mereka untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Janji-janji pun keluar dengan derasnya dari mulut mereka.

Apa yang terjadi setelah calon tersebut terpilih menjadi anggota DPR? Tidak jarang mereka melakukan KKN. Ibarat gali lobang tutup lobang, mereka berusaha untuk mengembalikan uang mereka yang dikeluarkan ketika berkampanye dengan cara mengambil uang rakyat. Janji-janji yang keluar dari mulut mereka tidak jarang pula banyak yang dilupakan begitu saja, tidak ada realisasi sama sekali.

Contoh-contoh diatas hanyalah perumpamaan saja, tidak semua selebriti dan pejabat bersifat seperti itu. Dan tentunya tidak hanya para selebriti ataupun pejabat saja yang bisa melakukan kesalahan seperti contoh yang ada diatas. Orang-orang yang ada di sekitar kita, bahkan bisa saja kita sendiri pun bisa melakukan kesalahan itu. Akan tetapi hal seperti ini dapat kita hindari yaitu dengan selalu mengingat Allah dalam kondisi apapun. Dan jangan pernah meninggalkan shalat wajib lima waktu.

"Inna shalaata tanha 'anil fahsa iwal munkar"
Sesungguhnya shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar

Baca selengkapnya...

Selamat Idul Fitri 1431 H

>> Selasa, 14 September 2010

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Waah... ga kerasa bulan Ramadhan udah lewat dan udah lebaran lagi. Teman-teman semua, saya beserta keluarga ngucapin "MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN". Maafin semua kesalahan yang pernah dilakuin ya, baik yang disengaja maupun yang ga disengaja. Buat teman-teman yang selama ini hanya menjadi teman dunia maya juga, meskipun kita jarang atau bahkan ga pernah ketemu, belum tentu ga ada salah diantara kita. Kesalahan bisa aja terjadi lewat kata-kata yang dikirim melalui pesan, komentar, SMS, atau melalui media dunia maya lainnya. Atau kesalahan itu bisa juga terjadi karena adanya prasangka yang ga baik (suudzon) ke teman-teman semua. Jadi, mohon maaf yang sebesar-besarnya ya....

Ngomong-ngomong soal lebaran, teman-teman setuju ga kalo ternyata lebaran itu berbeda dengan Idul Fitri? Begini lho teman-teman, Idul Fitri itu kan artinya "KEMBALI SUCI". Hal ini berarti Idul Fitri hanya bagi orang-orang yang selama bulan Ramadhan bisa memanfaatkan waktu yang hanya sebulan itu untuk mensucikan dirinya dari kesalahan-kesalahan (dosa) yang pernah dilakukan. Sehingga orang tersebut "KEMBALI SUCI" setelah bulan Ramadhan berakhir, seperti bayi yang baru lahir. Sedangkan lebaran, siapapun bisa merasakannya, termasuk orang yang ga suka beribadah sekalipun. Betul tidak? (ngikutin gayanya Aa Gym ^^)

Ya terserah teman-teman mau setuju atau ga, yang pasti secara definisi memang seperti itulah adanya. Apapun pendapat dari teman-teman semua, yang penting semoga kita semua termasuk orang-orang yang "KEMBALI FITRI" dan merasakan indahnya Idul Fitri. Dan semoga kita semua bisa ketemu lagi ama Ramadhan yang akan datang. Amiin yaa Rabbal 'aalamiin....

Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.

:: SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H ::

Baca selengkapnya...

Rencana Pembakaran Al-Qur'an

>> Minggu, 05 September 2010

Rencana pembakaran kitab suci Al-Qur'an yang akan dilakukan oleh kelompok "Dove World Outreach Center", di Amerika Serikat. Rencana keji itu dilakukan untuk memperingati tragedi pemboman World Trade Centre 11 September 2001. Mereka menganggap umat Islam sebagai pelaku pemboman gedung WTC, sehingga mereka berencana membalas dendam dengan cara membakar Al-Qur'an.

Rencana kelompok "Dove World Outreach Center" ini mendapat reaksi yang sangat keras dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pada hari hari Sabtu (04/09/2010) HTI mengecam rencama tersebut dengan mengadakan aksi di depan Gedung Kedubes AS, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Para aktivis dan pendukung HTI ini tampak membawa beraneka macam poster yang isinya mengutuk rencana pembakaran Al-Qur`an. Salah satu poster berisikan pesan "Jihad to protect Qur`an (jihad untuk melindungi Al Qur`an). Aksi menentang rencana pembakaran Al-Qur'an ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Banjarmasin, Palembang, Surabaya, Sumenep, Bandung, Madura, Jawa Timur, dan di daerah lain.

Al-Qur'an adalah kitab suci kita sebagai umat Islam. Membakar Al-Qur'an adalah sikap yang sangat merendahkan kehormatan, keagungan dan kesucian Al Qur`an. Apakah kita akan diam saja ketika Al-Qur'an dilecehkan? Jika kita diam berarti kita setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh kelompok "Dove World Outreach Center" dan akan dianggap sebagai orang yang telah murtad dari agama Islam (naudzubillahimindzalik...)

So, apa yang harus kita lakukan? Kita harus (wajib) untuk menentang tindakan tersebut jangan sampai terjadi. Caranya? Karena kita terpisah oleh sekat-sekat pemisah yaitu negara, kita tidak mungkin bisa berjihad pergi ke Amerika untuk memberantas kelompok "Dove World Outreach Center", maka kita hanya bisa menyuarakan dan meminta negara untuk bisa bersikap tegas terhadap kelompok "Dove World Outreach Center".

ALLAHU AKBAR !!!

Baca selengkapnya...

Mengenai Saya

Foto saya
Serang, Banten, Indonesia
Hidup itu tidak sulit, tapi jangan dipersulit dengan hal-hal yang sebenarnya tidak begitu menyulitkan...

  © BangDeni

Back to TOP