Pelantikan muslimuda

Waah... Tak terasa sudah 3 bulan tidak posting entry. Lama juga ya. Tapi Alhamdulillah hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini akhirnya saya bisa posting lagi. Akhir-akhir ini sibuk dengan tugas-tugas sekolah yang bejibun. Itulah sebabnya kenapa blognya tidak sempat di-update.

Kali ini saya ingin bercerita pengalaman dilantik jadi muslimuda yang dilaksanakan pada malam Minggu (12/6). Sebenarnya saya sudah cukup lama bergabung dengan organisasi Islam pelajar ini, hanya dilantiknya baru kali ini. Bagi saya, ini adalah pengalaman yang mungkin tidak akan pernah bisa saya lupakan.

Sekitar jam setengah delapan malam (12/6) para peserta calon anggota muslimuda berkumpul di aula Wisma Juang Al-Abqory. Sebelum acara dimulai, panitia dan peserta makan bersama terlebih dahuludengan nasi yang sudah disediakan oleh panitia, sedangkan ikannya beli di pedagang dengan menggunakan uang hasil sumbangan baik dari panitia maupun peserta. Dengan makan bersama seperti ini sangat terasa sekali kebersamaan seperti layaknya sebuah keluarga.

Selesai makan acara pelantikan pun dimulai. Seharusnya acara sudah mulai sejak jam 4 sore tadi. Tetapi karena tadi sore hujan, maka terpaksa acara ditunda hingga hujan reda. Acara dibuka oleh salah satu panitia. Acara pembukaan tidak begitu lama, hanya penjelasan apa saja yang harus peserta lakukan. Setelah pembukaan selesai, peserta berbaris di lapangan terbuka. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Karena jumlah peserta ganjil, maka salah satu kelompok hanya beranggota 1 orang (sendirian).

Tugas yang diberikan tidak terlalu sulit. Peserta harus jalan kaki keliling Kota Serang dengan rute: Warung Pojok (Pesantren Al-Abqory) --> Kebon Jahe --> Benggala --> Alun-alun Kota Serang --> Masjid Agung Ats-Tsaurah Serang. Masing-masing peserta diberi ikat kepala yang terbuat dari kain bertuliskan kalimat syahadat dan takbir. Diperjalanan peserta diwajibkan untuk mengajak ngobrol (wawancara) dengan siapa saja yang ditemui dijalan kecuali wanita. Topik yang dibicarakan adalah mengenai Israel dan Palestina. Komentar yang diberikan oleh orang tersebut harus dicatat. Nama, alamat, nomor HP dan tanda tangan juga wajib disertakan dalam catatan. Selain tugas itu, peserta juga diberi beberapa tabloid Media Umat untuk dibagikan kepada orang yang diwawancarai sebagai kenang-kenangan (hadiah).

Di tengah jalan peserta diberi minuman isotonik oleh panitia. Masing-masing kelompok mendapat satu botol. Sebelum sampai di pos pertama, sudah ada panitia lain yang menunggu. Di tempat panitia itu peserta berhenti untuk istirahat terlebih dahulu. Setelah cukup beristirahat, perjalanan dimulai kembali. Tapi dari tempat itu masing-masing kelompok diberi sebuah bendera berwarna putih yang bertuliskan kalimat syahadat untuk dikibarkan sambil melanjutkan sisa perjalanan. Di pos pertama, tepatnya di sepan gedung Bank Indonesia, peserta ditanya-tanya oleh panitia yang berada disana. Setelah selesai, peserta diperbolehkan melanjutkan perjalanan kembali.

Ketika melewati Alun-alun Kota Serang, banyak orang yang ada disana memandang kearah peserta yang lewat. Mungkin mereka menganggap para peserta adalah orang yang berdemonstrasi. Bagaimana tidak? Dengan ikat kepala dan bendera bertuliskan syahadat tentu manarik banyak perhatian orang-orang yang ada disana. Ada juga yang berteriak "Allahuakbar!!!", tidak tahu apakah dia mengejek atau memberi semangat. Keadaan disini ramai sekali, maklumlah inikan malam Minggu.

Sesampainya di pos kedua, yaitu di depan pintu gerbang Islamic Center Kota Serang (sampimg Masjid Agung), peserta mengambil satu gulungan kertas yang telah disediakan oleh panitia yang berada disana. Entah semua perintah yang tertulis dalam semua gulungan sama semua atau tidak, tapi yang pasti semua peserta mendapat tugas berorasi di depan orang banyak. Disini hampir semua peserta bingung harus berorasi tentang apa, apa yang akan mereka katakan pada orang banyak. Maklumlah, sebagian besar peserta belum pernah melakukannya.

Selesai berorasi, peserta masuk ke dalam Masjid Agung, ke pos ketiga atau pos terakhir. Disana peserta yang datang terlebih dulu punya waktu cukup panjang untuk beristirahat karena menunggu hingga semua peserta berkumpul. Pada saat itu ada salah satu peserta yang sedang berorasi dihampiri polisi. Polisi itu bertanya-tanya pada orang yang berada di pos kedua. Mungkin polisi itu menduga sedang ada demonstrasi. Kemudian salah satu panitia memberi penjelasan kepada polisi itu bahwa ini adalah acara pelantikan muslimuda. Kejadian itu berlangsung relatif singkat, tapi memberi kenangan tersendiri bagi peserta yang sedang berorasi tadi.

Semua peserta telah berkumpul di Masjid Agung. Disini peserta diberi materi atau penjelasan mengenai makna dari semua yang dilakukan selama perjalanan. Apa yang dilakukan oleh para peserta belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan perjuangan umat Islam di negara lain. Di beberapa negara (meskipun mayoritas beragama Islam) ada larangan untuk menyeru kepada Islam. Bahkan ada yang sampai ditangkap hanya gara-gara menyeru kepada Islam di negaranya. Penjelasan materinya cukup panjang lebar. Intinya apa yang dilakukan tadi belum ada apa-apanya. Untuk itu, selama kita masih bebas berorasi di depan umum, kita suarakan Islam pada semua orang. Kira-kira seperti itulah isinya. Akhirnya acara pelantikan pun selesai sudah. Dengan berakhirnya acara, berarti kini para peserta telah resmi menjadi anggota muslimuda.

Waktu telah menunjukan hampir jam setengah dua belas malam. Hampir semua panitia dan peserta kelelahan dan merasa ngantuk. Semuanya kembali ke Wisma Juang Al-Abqory. Sebagian ada yang kembali dengan mengendarai motor, sisanya bersama-sama kembali dengan jalan kaki.